Saturday, September 8, 2012

Security forces conduct operation in Paniai



A google translate of posting on the Australia West Papua Facebook page re sweep in Paniai. Be-aware google translate can be a bit erratic. Original bahasa below article.

-------------------------------------------------------------------------

Officials Still Do Sweep, Paniai Civilians Restless
Saturday, 08-09-2012 23:51:40 By MAGAZINE Read Quick step 18 times


Paniai, step MAGAZINE - Workers Rights (Human Rights) in Paniai, Saturday (8/9) reports, civilians there upset because military officials conducting searches and are sent to villages like Komopa, Agadide District District, Papua. This deployment violates the collective agreement at the Multipurpose Hall Uwatawogi Enarotali, Monday, September 3, 2012 last.

At a meeting with the Chief of Police in Paniai, Liaison Officer, DPRP, Parliament, Religious Leaders, Traditional Leaders, Youth Leaders and Women's Leaders and the entire community has delivered two points. First, there should be no more troops because people still fear and could not move freely. Second, it is not clear that troops "wander" and sent from Battalion 753 Nabire to immediately withdrawn.










Military forces deployed to secure the situation in Papua @ http://www.republika.co.id

"People here are restless and do not dare move because the security forces are sent to the villages. Yesterday (Friday, 7/9) military forces to a full war equipment sent to Komopa. This deployment violated the collective agreement at the Multipurpose Hall Uwatawogi Enarotali, "said human rights worker in Paniai.

"Until now, troops have withdrawn. In fact, Thursday, September 6, 2012, they (officials: red) conducting searches and operations in some villages in Kampung Bibida and Badauwo and surrounding areas. They seized bows and arrows, and other sharp instruments. Community gardening is scared and immediately left the garden and home. Then, there are people on the highway, forced to dwell in their houses, "said a source who did not want his name mentioned in Paniai, Papua.

Sending troops into the villages and sweeping done related shootings Yohan Kisiwaitoi Brigadier (29), members of the police in Paniai, Tuesday (21/8 /), at 10.30 CET ago by suspected National Liberation Army / Organisasai Papua Movement (TPN / OPM) leader John Yogi. (GE/003/MS)
-------------------------------------------------------------------


Aparat Masih Lakukan Penyisiran, Warga Sipil Paniai Resah
Saturday, 08-09-2012 23:51:40 Oleh MAJALAH SELANGKAH Telah Dibaca 18 kali
Paniai, MAJALAH SELANGKAH – Pekerja Hak Asasi Manusia (HAM) di Paniai, Sabtu, (8/9) melaporkan, warga sipil di sana resah karena aparat militer melakukan penyisiran dan masih dikirim ke kampung-kampung seperti Komopa, Distrik Agadide Kabupaten, Papua. Pengiriman pasukan ini dinilai melanggar kesepakatan bersama di Aula Serba Guna Uwatawogi Enarotali, Senin, 3 September 2012 lalu.

Pada pertemuan bersama Kapolres Paniai, Perwira Penghubung, DPRP, DPRD, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan serta seluruh masyarakat telah menyampaikan dua point. Pertama, tidak boleh ada penambahan pasukan karena masyarakat masih takut dan tidak bisa bebas beraktivitas. Kedua, pasukan yang tidak jelas “berkeliaran” dan yang dikirim dari Batalyon 753 Nabire agar segera ditarik.


Pasukan TNI diterjunkan mengamankan situasi Papua@http://www.republika.co.id

“Masyarakat di sini resah dan tidak berani beraktivitas karena aparat keamanan masih dikirim ke kampung-kampung. Kemarin (Jumat, 7/9) pasukan militer dengan peralatan perang lengkap dikirim ke Komopa. Pengiriman pasukan ini melanggar kesepakatan bersama di Aula Serba Guna Uwatawogi Enarotali,”kata pekerja HAM di Paniai.

“Hingga kini pasukan belum ditarik. Malahan Kamis, 6 September 2012,  mereka (aparat:red) melakukan penyisiran dan operasi di beberapa kampung di Bibida dan Kampung Badauwo dan sekitarnya. Mereka sita anak panah dan busur, dan alat tajam lainnya. Masyarakat yang sedang berkebun takut dan segera meninggalkan kebun dan pulang. Lalu, masyarakat yang ada di jalan raya, terpaksa diam diri dalam rumah masing-masing,”kata sumber yang tidak mau namanya disebutkan di Paniai, Papua.

Pengiriman pasukan ke kampung-kampung dan penyisiran dilakukan terkait penembakan Brigadir Yohan Kisiwaitoi (29), anggota Polres Paniai, Selasa (21/8/), pukul 10.30  WIT lalu yang diduga dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional/Organisasai Papua Merdeka (TPN/OPM) pimpinan John Yogi. (GE/003/MS)
----------------------------------------------------

West Papua media report  (september 6 ) also at

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.